Rss Feed
  1. ap·re·si·a·si /aprésiasi/ n 1 kesadaran thd nilai seni dan budaya; 2 penilaian (penghargaan) thd sesuatu; 3 kenaikan nilai barang krn harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah;

    ber·a·pre·si·a·si v mempunyai apresiasi; ada apresiasi;

    meng·ap·re·si·a·si v melakukan pengamatan, penilaian, dan penghargaan (msl thd karya seni)
    - dari kbbi.web.id

    Setelah kurang-lebih lima tahun mencurahkan celoteh keseharian di blog pribadi, rasanya saya ingin mencoba membuat halaman yang bisa membuka ruang bagi saya untuk memberikan gagasan-gagasan terhadap hal-hal yang menjadi minat saya di waktu luang. Siapa tahu juga bisa dibagi dengan yang kebetulan membacanya serta memiliki minat yang sama.

    Di halaman ini, Anda sebagai pengunjung yang membacanya akan menemukan ragam apresiasi saya pada hal-hal yang saya amati, nilai dan hargai. Hal-hal tersebut tidak akan jauh-jauh dari minat saya pada musik, buku dan film. Sudah cukup lama saya menambah nilai hidup saya dengan hal-hal itu karena setiap lagu yang saya dengarkan, buku yang selesai saya baca, serta film yang sudah saya tonton kadang meninggalkan lembar kosong bagi saya untuk mengisinya dengan penilaian dan kesan-kesan. Apresiasi.

    Karenanya bahasan dalam halaman ini bisa dibilang akan subjektif dan sebagaimana saya menginginkannya. Saya bukan profesional, saya hanya sekadar penikmat yang berusaha menghargai dan mengapresiasi.

    Cheers,
    Risa

  2. Beberapa Detail Kecil
    Tempat: Mata Elang International Stadium (MEIS) Ancol, Jakarta
    Waktu: 12 Oktober 2012
    Keterangan Entri: Re-post dengan sedikit perubahan dari sebuah post di halaman personal saya - 

    Kemungkinan besar akan ada lebih banyak orang yang bisa menuliskan pengalaman mendetilnya menonton BIGBANG Alive Tour 2012 di Indonesia kemarin dengan lebih menarik dan baik dari saya (: just happy googling if that’s what you look for, like I did when I am lackingly tried to “surveyed” how’s a concert in MEIS feels like and I’ve read a couple of SuperShow4 Indonesia fan-account posts out there. Konser kemarin... luar biasa, dalam segala perasaan undescribable yang terasa saat lampu panggung masih mati dan dimatikan lagi.
    ...like, "I don't know what to say no more...?"
    Sebelum semuanya dimulai, dan kedatangan saya bersama kak-adik dan Ibu (ya! Ibu saya menemani kami bertiga menonton boyband asing yang sama sekali tidak dikenalnya :’) yang sedikit terburu karena keterlambatan jadwal pesawat dan kondisi lalu lintas yang agak kurang mendukung akhirnya menyuguhkan kami pada our best seat in that night.



    Saya melihat sekeliling stadium yang pelan-pelan mulai terisi dengan orang-orang dan atribut penggembira serba-kuning, yang sebenarnya tidak terkecuali saya, sih...

    Tahu perasaan aneh ketika kamu merasa sedang tidak berada dalam dunia nyata karena... di sekitarmu, apa yang terlihat, terasa, dan dialami terasa lebih akrab di angan-angan? Waktu itu dengan suatu dazzled feeling, rasanya perlahan-lahan sekali saya mencerna kenyataan bahwa saya BENAR-BENAR AKAN MENONTON BIGBANG. Bukan sebuah layar yang mengirimkan pantulan visual ke retina mata saya!

    Saya melihat atribut di sekitar saya (crown-headband yang saya pakai dua buah di kepala serta kaos penggemar resmi dari BigBang Indonesia, plus empat buah handbanner), mendadak terbayang hari-hari di mana semua atribut itu terasa agak “janggal” dibanding ke-regular-an semua benda di rumah =))...dan sebentar lagi saya akan menggunakan semua atribut itu SEPERTI ORANG YANG BENAR-BENAR MENONTON KONSER.

    Layar besar di sebelah kanan menampilkan rentetan musik video dan tayangan iklan sponsor, dan meski saya pertamakalinya agak nggak “ngeh”, saya akhirnya ikutan overwhelmed dalam perasaan dan ekspresi verbal pada apa yang sebenarnya sudah biasa dilihat (musik video-musik video itu) karena sadar bahwa YANG ASLI SEBENTAR LAGI AKAN BISA DILIHAT.

    **

    Lalu dimulai, dan saya ada di antara cahaya lightstick dan lampu panggung yang menyilaukan, menjadi bagian dari hal yang sempat saya angan-angankan dalam hati.


    Posisi VIP memang rupanya tidak membuat saya dalam posisi yang bisa sedekat mungkin, namun biar saya beri tahu ya, mengutip sedikit dari perkataan Ibu saya; posisi ini seakan memberikan sedikit distant-view yang bisa kamu nikmati untuk dirimu sendiri.

    Posisi VIP ini tidak akan mengharuskan kamu untuk terlihat terus excited, tapi dari posisi itu, meski tentu saja kamu tidak akan bisa menghindar untuk tidak terpengaruh “euforia” crowd”, dijamin kamu akan punya lebih banyak kesempatan untuk... benar-benar hanya meresapi momen di dalam dan luar dirimu, mengambil jeda untuk sejenak melihat keseluruhan dari “hal besar” yang menjadikan kamu sebagai satu bagiannya.

    Tentu saja, ekspresi verbal yang lantang-nyaris-tak-terkendali terlepas pula dari saya ketika rasa senang dan tidak percaya melingkupi saya saat lagu seperti “Stupid Liar”, “Love Song”, dan “Haru-Haru” dibawakan LANGSUNG. Begitu pula ketika saya mengekspresikan bagaimana menawan dan atraktifnya kelima member BIGBANG di atas panggung.

    Mengayunkan lightstick, seperti semua yang menontonnya, saya seperti berusaha menekankan keberadaan saya dalam segala kemeriahan itu agar mereka yang sedang tampil di atas panggung bisa ikut merasakan “keberadaan” saya yang menikmati dan mensyukuri kesempatan saya melihat mereka malam itu.

    Mereka semua tampil profesional, atraktif, dan luar biasa. Itu semua seakan membuat kami semua yang berada dalam stadium sepakat untuk membuat mereka semua merasakan segala apresiasi tulus yang bisa kami berikan. Rasanya senang sekali karena mereka bisa “merasakannya”, dan mereka berterima kasih, berusaha berkomunikasi dalam bahasa Inggris meski kadang bercampur bahasa ibu mereka menunjukkan acknowledgement dan appreciation.

    Mereka bilang, kurang-lebihnya, bahwa ini merupakan kali pertama mereka di Indonesia, dan mereka sangat berterima kasih karena “kehangatan” dan “kebaikan” yang mereka rasakan untuk mereka di sini. Silly boys, tentu saja! Rasanya puas melihat bagaimana mereka menyaksikan sendiri betapa di luar dugaannya dukungan yang mereka dapatkan di Indonesia... ini membuat saya harus menuliskan betapa tak-tergambarkan sekali rasa senang yang terasa ketika mereka mengajak kami semua menyanyikan “Haru-Haru” bersama mereka!

    **

    Saya yang pada awalnya lebih banyak menumpahkan “afeksi” pada sosok G-Dragon pun lantas meratakan kadar “cinta” saya pada semua member yang lain setelah menonton konser ini. Semua member BIGBANG yang menunjukkan kualitas mereka yang pantas untuk mendapat limpahan rasa sayang =))

    G-Dragon! Kamu bisa terlihat menjadi seperti apa saja yang kamu mau dan tidak pernah gagal terlihat mengangumkan, dari mulai nampak charming sampai nampak sangat cute >< saya ingat kemarin, kamu sempat duduk di pinggir panggung dan nampak sangat adorable dalam gestur dan mimik yang kamu tampilkan saat melakukannya!

    TOP! Ketampanan dan pesonamu mampu mendapat pengakuan dari siapa saja ya, sepertinya! Bahkan Ibu saya hanya mengakui ketampananmu dibanding anggota yang lain :p

    Daesung! Tidak hanya suaramu saja yang menyentuh hati saya, saya juga selalu merasa terhibur dengan setiap hal yang kamu katakan, memang benar kalau kamu akan unggul kalau muncul dalam acara variety!^^ Apalagi berdua dengan Seungri, you guys own the show with joyful laughter! :p ...kamu memang bukan main vocal biasa :’

    Seungri! Saya tahu kalau kamu sempat punya skandal, dan jujur dikatakan kalau sebenarnya nggak heran kalau melihat pribadimu yang...yah..."charmingly naughty" itu. Tapi tetap saja! Kemarin kamu masih tetap menunjukkan ke-adorable-an khas maknae (meski kamu bukan maknae biasa, apalagi kalau mengingat penampilan solomu dengan tema militer (?) dengan outfit army dan senapan laser ////)

    Taeyang!...dari dulu, persahabatanmu dengan G-Dragon selalu menyentuh saya dan membuat saya kagum, karena kalian adalah sahabat penuh bakat yang luar biasa > <  sangat senang bisa mengetahui betapa yang satu ini bisa berkomunikasi cukup lancar dalam bahasa Inggris > <...saya nggak nyangka kalau ternyata di atas semuanya, di malam itu, member satu ini menjadi...

    ...yang paling berkesan signifikan bagi saya?

    Bagaimana seorang Dong Youngbae a.k.a Taeyang nampak sangat senang dan berterimakasih, berulang kali melakukan beatbox “aku cinta padamu” dan berkomunikasi pada kami, lalu seakan merasa masih perlu “meninggalkan” ekspresi kebahagiaan dan berterima kasih ia memberikan dance move atraktif-enerjik sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan panggung menyusul member lain setelah dua kali encore.

    Belum lagi ketika dia seakan mengajak kami yang menonton di sisi atas untuk “melompat bersamanya”, memberi saya angan-angan untuk bisa seakan merasa benar-benar menatapnya tidak hanya satu arah! Abang, ko tahu saje.... =))

    Youngbae-oppa, jujur saja saya tidak pernah menyangka akan menjadi sangat “tersentuh” itu padamu =)) ....but! ANYWAYS CONGRATULATIONS, GUYS, YOU’VE NAILED THE SHOW FOR SURE...saya ternyata berharap bahwa ini bukan konser dari mereka yang pertama dan terakhir, semoga saja di masa mendatang, Allah SWT bisa meridhoi saya beserta kakak-adik untuk mengalami ke-luar biasa-an ini lagi :’)

  3. Aprerisasi: NIDJI - Rahasia Hati

    Kamis, 31 Januari 2013

    Sedikit Detail Lagu
    Judul: Rahasia Hati
    Penyanyi: NIDJI
    Album: 5 CM (Original Motion Picture Soundtrack)

    Mendengarkan kreasi band satu ini sebagai lagu pengiring dari film “5 CM” serasa memerkaya soul dari film yang sarat dengan semangat masa muda dan nasionalisme ini. NIDJI seakan bisa mengolah “semangat” film “5 CM” ini menjadi bahan, materi lagu yang sangat enak dinikmati. Setiap momen dalam film yang dihiasi dengan lagu tema bersangkutan serasa lebih terhayati bagi saya yang kebetulan sudah menonton film yang bersangkutan.

    Lagu “Rahasia Hati” sendiri adalah lagu yang seakan menjadi lagu tema dari (sedikit spoiler-bocoran) perasaan spesial diam-diam yang dimiliki tokoh dalam film tersebut. Pertama kali mendengar lagu ini menjadi latar belakang dalam adegan dimana tokoh Riani serta Zafran sedang “menumpahkan” perasaan tak terkatakan mereka di “zona nyaman” mereka masing-masing (baca: privasi dari kamar dan pikiran sendiri), bagi saya kesan yang diciptakan oleh lagu ini adalah sangat indah, yet bittersweet.

    Bagian awal lagu ini saja sudah sangat mampu membangun suasana “sanctuary of mind” yang rasanya membuat saya ingin menghela nafas dan memejamkan mata, hehe. Ya, bagian awal lagu yang saya maksud ini terdengar ketika Giring sang vokalis bahkan belum mulai bernyanyi, masih berupa instrumen yang menyajikan bunyi sederhana yang ketika didengarkan membuat saya menggambarkannya seperti lampu-lampu kota berkelip-kelip yang terlihat dari jendela kaca di ketinggian; setting yang kalau tidak salah, sama dengan adegan di mana Riani sedang melamunkan perasaan diam-diamnya itu, bukan?


    Lalu lagu ini berlanjut dengan lirik yang dinyanyikan dengan artikulasi yang jelas, pemilihan kata-katanya pun tak belibet dan dijaga tetap terasa sederhana tanpa berkesan murahan. Feel yang dari awal sudah terbangun pun semakin terkembangkan dan mendalam dengan atmosfer yang sesuai untuk sebuah perasaan tulus, menggebu, dan tak terkatakan.
    I wanna love you like a hurricane, I wanna love you like the mountain ring; so wild, so pure… so strong and crazy for you.
    Andai matamu melihat aku, terungkap semua isi hatiku…
    Alam sadarku, alam mimpiku; semua milikmu
    Andai kau tahu, rahasia (cinta)ku.”
    Larik-larik di atas buat saya menjadi semacam “inti” dari lagu serta pokok utama yang ingin disampaikan melaluinya. Selain itu, ini juga menjadi bagian favorit saya dalam lagu ini ketika saya mendengarkannya. Saya sangat, sangat, sangat suka dan tersentuh setiap kali bagian lagu ini pertama kali dinyanyikan.

    Bagaimana bagian “inti” ini dibawakan dalam lagu untuk pertama kalinya terasa sangat “kaya” dan “penuh perasaan”; suara Giring terdengar sedikit dilirihkan, minimalis karena hanya diiringi genjrengan gitar di latar belakang, namun hasil akhirnya sama sekali nggak minimal. Saya seolah bisa ikut merasakan betapa tulus dan menggebunya semua perasaan yang dilukiskan dalam lirik-lirik lagu ini, seakan mendesak ingin segera terungkapkan :’).

    Bisa dibilang ini adalah “inti” yang teramu dengan baik, kalau menurut saya; melihat juga dari lirik yang sifatnya seperti bercerita dan menjadikan bagian ter-blockquote tadi sebagai maksud dari semuanya. Bagian ini pun setelahnya diulangi beberapa kali lagi, sampai akhirnya menutup lagu ini.

    Hal lain yang juga saya noted adalah bagaimana lagu ini akhirnya ditutup dengan bagian “inti” tadi, yang untuk terakhir kalinya diulangi namun untuk penutup menjadi sedikit berbeda karena musik pengiringnya serta gaya menyanyinya dibuat “klimaks”, dengan suara drum yang terdengar jelas dan suara falsetto Giring yang dibuat menjadi long note. Lagu ini pun seakan ditutup dengan perasaan penuh semangat dan pengharapan yang entah kenapa membuat saya ingin tersenyum kecil setiap kali sampai pada bagian akhir ini.
    ”…semua milikmu andai kau tahu…
    andai kau tahu… raha-si-a~aku~~~~
    Rahasia aku~~
    …u-u-u~…”
    Well done, NIDJI :D
    Cukup sekian apresiasi yang bisa saya berikan di kesempatan ini~ Salam Aprerisasi!